Sumber foto: @NeazzaID | Arbin Fipel Tiba-tiba saja masa lalu sepaket dengan kenangannya menyapaku kembali. Kukira mereka telah mati dikubur sang waktu. Nyatanya kini mereka bangkit dari tidur panjangnya dan sedang mencoba menggapai ingatanku lagi tentang dia. Katakan saja mereka—si masa lalu dan kenangan itu—tengah mengusahakan sebuah perdamaian denganku, agar aku mau membuka sedikit pintu ingatanku tentang mereka. Mereka tak benar-benar mati, karena memang dari awal aku tak pernah membunuhnya. Mereka hanya sejenak terlupakan dan terabaikan olehku. Kenangan itu kembali datang bersama sebuah pesan singkat di ponselku. Tak ada nama yang tertera di layarnya, hanya dereta sebelas angka yang kutahu pasti siapa pengirimnya. Dua tahun lalu, saat kurasa semuanya harus terhenti, aku telah menghapus nomor itu dari contact list ponselku. Sudah terlanjur hapal, karena sering diingat dan itu adalah satu-satunya nomor ponsel yang setia mengirimiku pesan setiap
Social Media | Skincare | Book | Food | Self Care