Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Keset Kusut: Baper-Baper Dahulu, Susah Move On Kemudian

www.arieje.pro Tes, satu, dua, tiga... Ehem... Well, first of all, I would like to say CONGRATULATION Raden Mas Arie Je atas kelahiran karyanya!! Semoga laris manis diserbu Dedek-Dedek Gemes, ya!! :p Karena merasa diancam buat ikutan, nih gue kasih deh ocehan gue soal ilustrasi cover lo. Kalau menang, ya syukur berarti rejeki anak sholehah. Kalaupun nggak, ya semoga bisa ikut meramaikan ya, Bro. Kesan pertama yang muncul dalam benak gue pas pertama kali liat cover -nya adalah rame. Dan perhatian gue langsung tertuju sama gambar tengkorak dan hantu-hantu yang ada di sana. Karena Keset Kusut ini, yang gue lihat di Twitter, ngomongin soal move on , jadi gue artikan kalau tengkorak dan hantu ini adalah simbol dari orang-orang yang susah move on . Perwujudan mereka setelah bertahun-tahun berharap-menunggu-tapi tetep terabaikan. Dilirik, sih, tapi nggak dianggap ada, kan njleb banget. Nah, bagi mereka yang susah move on , lama-lama mereka bakal mati, jadi tengkorak, a

"Masih Beranikah Kau untuk Jatuh Cinta?"

Jatuh cinta pada pandangan pertama saat membaca kumpulan cerpennya yang pertama: Milana , membuatku ketagihan buat mengikuti semua karya-karya penulis yang akrab dipanggil Bara ini. Cuma dua bukunya yang belum sempat dibaca, Angsa-Angsa Ketapang (puisi) dan Radio Galau FM (novel). Setelah jatuh cinta, emm...mungkin rasa yang selanjutnya itu adalah penasaran. Penasaran sama cerita apalagi yang Bara suguhkan buat para pembacanya. Penasaran apakah ceritanya bakal semenarik karya sebelumnya, atau malah sebaliknya. Dan penasaran apa ada something new yang Bara kasih ke pembacanya di setiap karyanya yang baru. Something new ini akhirnya aku temukan di bukunya yang ketujuh: Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri , kumpulan cerpennya yang kedua. Selain judulnya yang lumayan panjang, dari segi isi cerita pun ada sesuatu yang beda dari buku-buku sebelumnya. Kelimabelas cerpen yang ada di dalamnya, semuanya mengusung satu tema utama. Bisa dilihat dari judulnya, cerpen-cer

Sepele Tapi Penting

Sumber foto: wirajhana-eka.blogspot.com Aku termasuk pengguna Commuter Line Jabodetbek, walaupun bukan pengguna harian. Dalam sebulan pasti ada beberapa kali harus pergi dengan menggunakan transportasi umum ini. Dan dalam setiap pergi atau pulang dengan menaiki Commuter Line ini, akan ada cerita yang bisa diambil pelajarannya dan dipetik hikmahnya. Ber-Commuter Line, bagiku, berarti memasang radar kita untuk lebih peka dengan sekitar. Bukan hanya dituntut untuk menjaga diri bagi perempuan sepertiku, tapi juga dituntut untuk selalu sadar diri bahwa kita menggunakan jasa transportasi umum. Ya, UMUM, yang berarti bukan hanya diri sendiri yang menggunakannya, tapi juga ada orang lain. Berarti juga bahwa kita nggak bisa dengan sebebas jidat bertindak atau berperilaku. Ada kenyamanan dan kepentingan orang lain yang perlu diperhatikan sebagai sesama pengguna. Jadi, ada baiknya, kan, kalau semua pengguna Commuter Line bukan hanya menyadari tapi juga memperhatikan dan mengerti akan

Kembang Api dan Wayang Golek

Sumber foto: imgsoup.com Ada yang menarik di Minggu malam lusa kemarin. Jalan sekitaran rumah sedikit lebih rame daripada biasanya. Tetangga-tetangga yang rumahnya berdekatan dengan rumahku berduyun-duyun ke luar dari rumah mereka dan memenuhi teras-teras juga jalan setapak yang ada di depan barisan rumah kami. Rupanya ada pesta kembang api yang diadakan oleh tetangga kami yang sedang hajatan. Karena hanya selang satu gang dan beberapa rumah, kembang api itu sangat terlihat jelas dari arah rumah kami. Kukira awalnya hanya satu atau dua kembang api aja, tapi taunya serentetan kembang api diluncurkan ke langit malam yang ketika itu lagi cerah-cerahnya. Nggak tau pasti berapa kembang api yang diletuskan, tapi kalau dihitung dalam menit mungkin ada sekitar 15-20 menit kembang api terus dilecutkan. Suasananya semakin rame karena lingkungan rumah banyak banget anak kecil dan sorakan mereka ketika melihat kembang api menambah keramaian malam itu. Rasanya udah kayak malam tahun baru