Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Sunrise

Sent: 13:01 WIB  Yang sabar, Ti.. memang prosedur itu rumit. Apalagi kita cuma mengandalkan SKTM. Namun kita harus sabar, berusaha dan berdoa.. Insya Allah ada jalan. Itu tadi sepenggal SMS dari Bang Dedy, abang angkatku. Kalau mama sakit udah pasti dia juga ikut turun tangan buat ngerawat sampai bawa ke dokter. Cuma kali ini, memang berbarengan sama kesibukkannya di kampus, jadi dia nggak bisa langsung merawat mama. Tapi dia selalu menanyakan perkembangan mama dan mengarahkan aku harus melakukan apa. Seharian tadi tuh kami, orang-orang rumah, lagi pusing-pusingnya mengurus proses pendaftaran mama ke rumah sakit. Karena nggak ada yang berpengalaman sebelumnya soal urus mengurus registrasi rumah sakit, yang ada kami hanya dibuat bingung dengan prosedur rumah sakit yang kami tuju tersebut, apalagi kami hanya mengandalkan SKTM bukan melalui jalur registrasi umum. Pulanglah aku dengan perasaan sedih, kesal, dan marah. Dengan air mata bercucuran, aku mencoba mengabari Bang Dedy

Thanks For Being My Truely Best Friend!

"Jangan pernah meragukan kepedulianku, karena ketika hanya kamu yang mempedulikanku, maka aku akan jauh lebih mempedulikanmu." -Endah Purwitasari @epuwitasari01- Rabu, 29 Januari 2014 Note: Makasih buat semua persahabatan indah ini. Waktu dan berbagai kejadian udah membuktikan siapa yang bisa mengerti, bersabar, menerima, menghargai, menyayangi, melengkapi, dan bertahan. Makasih buat semua bantuannya. Masih speechless soal yang tadi. Cuma chatting biasa, tapi Allah ngasih jalan buat gue yaitu melalui lo dan ayah demi kesembuhan mama ya lewat chattingan kita tadi. Makasih buat chatting malam ini yang biasa tapi indah. Makasih juga buat pinjeman notebooknya :p Semoga usaha kita lancar yaa :D

Ketika Hanya Bicara Bukan Merasakan

Inilah perasaanku saat ini. Sedih bercampur kesal. Masih berhubungan dengan persoalan kemarin. Tapi hari benar-benar membuatku naik darah dan tidak dapat mengontrol emosiku. Pulang ke rumah uring-uringan nggak jelas, sensitif banget, ditanya dikit langsung ketus banget. Padahal di kampus biasa aja, ketawa-ketiwi , becanda sana sini. Tapi semua itu langsung lenyap saat pulang. Entah karena capek dan pusing setelah test TOEIC tadi, ditambah lagi jalanan yang selalu macet dan angkot yang ngetem, di mana ngetemnya itu lebih lama dibandingkan dengan durasi waktu aku mandi dan sarapan tadi pagi. Bikin jengkel memang :(   Dan ketika sampai di rumah, makin-makin lah tambah nggak bagus moodnya. Soal sepele sih sebenarnya. Mungkin karena kondisiku yang sedang seperti ini, jadi agak berlebihan kesannya :p   Jadi intinya, aku merasa nggak dimengerti oleh orang-orang di sekitar, terutama di rumah. Mereka cuma bisa menyuruh ini itu, menasihatiku ini itu, harus mengurus mama seperti ini

Everything Gonna Be Alright :)

Bingung sih mau ngomong dan nulis apa sebenarnya. Nggak ada sesuatu yang menarik untuk dibagi apalagi dibaca. Ini jadi semacam 'pelampiasan' aja sih. Siapa tau dengan nulis ini, sedikit bisa buat lega. Hampir tengah malam, dan seharusnya aku udah tidur jam segini, apalagi besok pagi ada ujian TOEIC, tapi ini malah masih online dan sempat-sempatnya nulis blog. Yang jelas, tulisan ini nggak pantas dibaca, cukup sebagai pelarian aku dari kepenatan hari ini. "Jadi, apa sih yang mau diomongin Titi? Kok berbelit-belit?" Well, aku ingin berbagi cerita tentang aku hari ini. Nothing special, bener deh.. tapi aku pengen sedikit berbagi tentang pelajaran hidup, yang meski keras harus tetap dijalani dengan ikhlas dan sabar, yang aku temui hari ini. Pagi tadi sesudah solat, sekitar setengah enaman, aku udah mantengin laptop pinjaman teman untuk mengerjakan tugas-tugasku. Nggak seperti biasanya sehabis solat langsung ke dapur buat bantu Mama masak buat di warung, k

#Surat Keempat (Kepada Rintik Hujan)

Senin, 20 Januari 2014 17.33 WIB Itu tandanya aku sudah tidak dapat menahan lagi ketidakpedulianku. Akhirnya aku SMS kamu juga, kan. Sekadar menanyai kabar, itu saja. Berpikir kamu pun akan menanyai kabarku juga, namun sayangnya tidak. Tak apalah. Bukan sesuatu hal yang wajib kamu lakukan juga, kan. Hujan di luar ketika kukirim SMS padamu. Rintik. Derasnya telah berlalu sekitar sejam lalu. Bagaimana di sana? Apa hujan juga? Aku telah pasrah dan tak berharap mendapat balasan darimu. Aku tengah terlampau asik memandangi bulir-bulir tetes hujan yang membahasi jendala kamarku. Tetesnya membuat alur seperti aliran sungai kecil di permukaan kacanya. Beriak-riak, berjatuhan satu-persatu di ujung jendela. Aku selalu nyaman dengan suasana seperti ini. Menjelang senja, lalu rintik hujan turun, duduk berlama-lama memandangi jendela yang bahas oleh bulir-bulir air hujan, lalu ditemani secangkir cappucino hangat. Rasanya lengkap. Memang benar, seharusnya tak dinanti, tak perlu di

Quote of 22th January

"True friendship comes when the silence between two people is comfortable" (David Tyson Gentry) I'm visiting a friend of mine today. I just wanna meet her actually, even I wanna borrow her notebook beside that :p. We're enjoying with our work. She's doing her task, and me too. We're just silent almost two hours. No talk, no conversation, no laughing, no story. But, when we're silent, we can still feel comfort each other. So, it's a true friendship, isn't it? You can still feel comfort even you both do nothing and keep silent for hours :) Good evening, fellas.. enjoy your weekend :) “True friendship comes when the silence between two people is comfortable.” Read more at http://uniqpost.com/93990/quotes-paling-terkenal-tentang-persahabatan/ “True friendship comes when the silence between two people is comfortable.” Read more at http://uniqpost.com/93990/quotes-paling-terkenal-tentang-persahabatan/

Bukan Memuji, Hanya Berterima Kasih :)

(Ciee yang fotonya eksis di blog aku :p @unidzalika) I almost have done nothing today, selain membantu Mama di rumah. Yet, I had to do my assignment actually, karena hari ini sampai seminggu ke depan nggak ada perkuliahan. Bukannya mengerjakan tugas-tugas itu, aku malah asik online di Facebook dan Twitter seharian ini. Entahlah, bagiku media sosial ini jadi seperti pelarian saya dari kehidupan nyata. Well, postinganku kali ini bukan sesuatu yang spesial (dan nggak ada yang spesial juga dari postingan sebelum-sebelumnya), jadi silakan abaikan aja postingan ini. Ini hanya sebuah 'ucapan terima kasih' untuk salah seorang temanku aja sebenarnya. Karena dia termasuk orang yang terlampau sibuk hingga sulit dihubungi dan ditemui di dunia nyata, jadi aku tulis postingan ini, karena dia pasti baca. Ini berawal ketika aku tengah berkicau ria di Twitter, dan aku memang tengah menyapanya di sana. Karena nggak ada yang aku lakukan, aku sengaja mampir ke account twitt

#Surat Ketiga (Menanti SMS darimu)

Minggu, 19 Januari 2014 17.06 WIB   Aku hanya berdiam diri seharian ini. Hujan di luar sana tak menandakan akan lekas reda. Perasaanku masih saja tak karuan. Aku berharap perasaan ini pun akan segera reda seiring hujan di luar. Hari ini hari keenam kepulanganmu. Tandanya, aku masih harus menunggu empat hari lagi untuk dapat melihatmu lagi di sini, di rumah. Ah, perempuan macam apa kau ini? Kerjaannya hanya meratap, galau katanya sih, mengitung hari dengan jari. Jika kamu tak mau melihatku seperti ini, cepatlah pulang. Meski.. aku tak punya hak memintamu pulang ke mari. Bagaimanpun, Bima adalah kampung halamanmu, rumah orang tuamu, tempat lahirmu. Jadi, urusanmu seberapa lama kamu berada di sana, sesuka hatimu.   Tapi, lagi-lagi hati ini masih saja egois. Kamu tetap harus pulang ke sini, ke Bogor. Aku sudah terlanjur tak tahu diri, jadi biarkanlah sekalian semakin menjadi ketidaktahudirianku ini. Aku pun terlampau lupa siapa aku, siapa kamu. Aku terlampau lupa, kalau kamu

#Surat Lainnya (Tahu Diri)

"Bye.. selamat berpisah lagi... Dan upayaku tahu diri tak slamanya berhasil... Berkali-kali ku tlah berjanji, menyerah... Pergilah, menghilang sajalah lagi...."

#Surat Kedua (Menyelisih Hari)

Sabtu, 18 Januar i 2014 10.15 WIB  Yang pasti setelah hari kepulanganmu, aku memiliki pekerjaan baru. Mu lai dari pertama kali aku membuka mata saat bagun pagi, hingga mata ini akan terpejam lagi malam nanti. Yaa.. pekerjaan baruku itu ialah menghi tung hari. Hari kepergianmu. Sejak Selasa lalu hingga 10 hari ke depan. Itu pun j ika tak ada perubahan. Bukan begitu? Bisa saja 10 hari itu dapa t beranak pinak menjadi 30 hari, bahkan bisa jadi angka 100 mungkin. Entah sudah berapa kali aku melirik kalender dalam sehari. Entah berapa kali aku memandangi jam dinding, memperhatikan jarum-jarumnya bergerak, dan detaknya membuatku semakin tak sabar menanti hari ke-10 nanti. Entah berapa kali juga aku terbangun dengan harapan bahwa hari ini adalah hari ke-10. Hari kepulanganmu kembali ke sini. Ah, ada apa denganku ini? Senang benar sekarang ini dengan angka 10? Padahal masih dapat dihitung dengan tangan, namun rasanya sungguh lama dinanti.  Seperti tadi pagi, ketika aku melew

#Surat Pertama (Kabar Kepulanganmu)

Rabu, 15 Januari 2014 21.41 WIB Aku masih terus memandangi SMS terakhir darimu, yang begini isinya:                iya, thanks.. Pertanyaan-pertanyaan tetap menggelayut dalam benakku. minta dijawab, tapi aku sendiri tak berani bertanya. Lah, emang aku ini siapanya kamu, kan? Tapi tetap saja, aku gemas ingin bertanya. Aku pandangi lagi SMS-SMS mu sebelumnya. Aku hanya bisa menghela napas. Rasa lelah seharian kuliah, pikiran yang tengah berkeliaran kemana-mana, kantuk yang tak tertahankan, rasa-rasanya semakin berlipat-lipat setelah aku medapat SMS darimu itu. Lagi-lagi aku menyesali, kenapa aku SMS kamu duluan? Tadinya aku pikir kamu lagi ada di rumah, dan aku mau minta tolong dijemput di Terminal Laladon karena keadaanku yang sangat letih.Tapi ternyata beginilah balasan yang kudapat:                          Waalaikumsalam. Maaf, Ti.. aku di luar kota sampai 10 hari kedepan.   Lalu, selanjutnya, kau bilang:                 Maaf, Ti.. udah di Bima. Kakek s

Quote of 12th January

Tidak perlu mencari kejujuran di hati orang lain. Carilah kejujuran yang bermukim di hati kita. Tidak perlu menemukan kebaikan di hati orang lain. Carilah kebaikan yang menetap di hati kita. - Darwis Tere Liye -

Quote of 10th January

Kalau Hidup adalah Sebuah Perjuangan yang Indah..  Berarti perjuangin buat dapetin hati kamu juga indah dong :D   #eeaaa

Quote of 9th January

If you only read the books that everyone else reading, you can only think what everyone else is thinking. (Haruki Murakami) (quote ini di-copas dari Facebooknya Uni Dzalika :p)

Quote of 8th January

Cinta itu mensucikan akal, mengeyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. tapi cinta juga merupakan  ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah.  (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)