Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Utarakan

Photo by Toa Heftiba on Unsplash Ajak bicara. Masalah tak habis  hanya dengan mengira dan menerka. Tak perlu dibawa rumit. Tak usah menjadi pelik. Ingat-ingat lagi hari itu. Saat tawa enggan jauh, diri saling acuh. Bukannya kenangan selalu bisa memanggil pulang? Utarakan. Tak semua dari kita pandai membaca pikiran. Jangan lama dipendam, seringnya jadi dendam.  

Yang Tak Sempat Menjadi

Photo by Camila Cordeiro on Unsplash Beruntung belum sempat menjadi, di antara ikrar dan janji, untuk sehidup semati. Beruntung layu sebelum semakin subur. Baik berpisah sebelum sah. Tak menjadi sempat sebelum seatap. Artinya memang bukan dia untuk berdua menua. Pasti ada rencana baik dari-Nya. Tunggu sebentar, jangan dulu lari. Lihat, nanti akan datang lagi. Buka lagi diri. Beri sedikit ruang untuk rasa mengulang.

Untitled

Menahun menyalakan semu Memantiknya dengan harap setiap meredup Menahun mencari sosokku dalam sorot matanya Atau dalam degupan irama jantungnya Tidak di keduanya Pun, tidak dalam perhatiannya Terbukti orang berkata Luka karena terbiasa ada hadirnya Luka karena tak bersambut tangannya Memang bukannya yang Dia pilih Meski kubawa doa dalam jerit Pergi jadi satu-satunya tujuan Mengaku kalah pada juang Biar pecah gandrung menjadi kidung paling pahit Tak ingin perlahan mati dan kehilangan kupunya hati

Perlu Rindu

Photo by Elijah M. Henderson on Unsplash Tak perlu selalu ada cuma untuk mengukuhkan rasa. Ada saat kita berjauhan, jangan jadikan masalah, malah dari sana rindu itu tercipta. Tak perlu bermusuh dengan jarak Itu hanya soal letak Tak jadikan hati retak. Tak apa punya waktu sendiri asal tak selama menguningnya padi. Kau tahu kapan harus kembali, tahu pada siapa akan menepi. Kita baik-baik saja  selagi tak bersama. Biar jarak itu ada Biar rindu yang bekerja.

A Spell

Photo by Alessio Lin on Unsplash You're gonna be okay after lose the game you play. The cloud may be gray, bring the rain. But, it's really okay. Will come a hard day, it's okay. The hurt fades away. As always you say on a long pray.

A Shot of Red Wine

Photo by photo-nic.co.uk nic on Unsplash He looks fine. After a shot of red wine, Or, because the girl who wanders in his mind. Hope she was me.

Di antara Gesa

Photo by Pablo Heimplatz on Unsplash Ini terasa mudah, dan cepat. Tapi, semoga tak terburu-buru. Ini terasa mudah, karena kamu membuatnya jadi begitu. Tak banyak usaha untuk membuatku suka. Semoga tak tergesa. Ini terasa mudah, karena rasa kita jatuh di tempat yang sama. Semoga kita tak lagi diburu. Ini terasa mudah. Harap tak lekas membuat kita berubah, lalu rasa itu ikut punah. Semoga kita tak lagi ada di antara gesa.  Jakarta, 28 Juli 2018 23:54

Temu Seru

Photo by  Nathan Dumlao  on  Unsplash "Ada series yang seru nggak? Give me recommendation , lah. Gue ngulang Friends lagi dan lagi." Kataku ke Ronald yang baru datang. Bukannya nanya kabar terlebih dahulu, malah ributin film. Yaa, soalnya udah ketebak doi bakal jawab apa. Nggak jauh dari, " Masih gini-gini aja gue mah, Ti. " FYI, gini-gini aja Ronald itu berarti dia udah bisa bahasa Perancis atau bahasa asing lainnya, lagi apply beasiswa ke US atau Ausi, ngajar privat anak-anak orang kaya yang bayarannya guede , udah baca 20 buku dalam waktu tiga bulan. So , langsung nanya hal lain aja, deh. Daripada ditanya balik, terus jawaban aku B aja gitu. Nggak jauh dari kerja-makan-nonton-tidur and repeat wkwkwk. Ronald, Si Gitu-gitu Aja Dari sekian banyak teman kuliah, Ronald, Evi, Wulan dan Yeni yang makin susah mencocokan waktu ketemuan karena diboyong sang suami , Adri atau Fariz yang masih sering main bareng. Setelah lulus dan mencari arah jalan hidu

Jodoh Datang Setepatnya

Kejutan itu datang di bulan penutup tahun 2016 lalu. Menyurutkan kekesalan pada seorang teman beberapa jam sebelumnya, seketika menjadi kegirangan yang masih terasa seperti bualan supaya rasa kesalku cepat reda. Endah, sahabatku semasa sekolah menengah atas dulu, dilamar oleh kekasihnya, Fajar. Lamarannya baru terjadi sekadar di antara mereka berdua, belum sampai pada prosesi lamaran sebenarnya yang disaksikan dua pihak keluarga. Ini memang sebuah kejutan besar, karena di pertemuan terakhir kami sama sekali nggak ada pembahasan soal rencana ini. Endah pun kalau ditanya masih menjawab, "Masih lama, paling dua sampai tiga tahun lagi gue baru nikah." Tapi, ternyata waktu terbaiknya menurut Tuhan nggak sampai dua-tiga tahun seperti yang Endah selalu katakan.  Sebagai sahabat pastinya senang walau kadarnya nggak 100% hehehe. Langsung kebayang akan ditinggal jauh oleh sahabat yang susah-senang, waras-gila, sehat-sakitnya selalu dibagi bersama. Untungnya, rasa khawatir itu cuma