Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Ketika Mama Memilih Menyerah

Image:  cancerworld.info November 2013, Mama dinyatakan terkena kanker payudara, stadium tiga. Sehari sebelumnya, saya memergoki Mama yang sedang berganti baju sehabis mandi dan sedang bercermin menatap luka pada sebelah payudaranya. Beliau langsung menutupinya dengan handuk ketika saya melihatnya. Mau mengelak bagaimana lagi kalau sudah tertangkap basah? Dengan hati-hati akhirnya beliau pun menjelaskan apa yang selama ini sudah ia tutup-tutupi dari gadis semata wayangnya. Bermula dari sebuah benjolan kecil di sekitar payudara kirinya, perlahan tapi pasti kanker itu terus menggerogoti sedikit demi sedikit tubuh Mama. Dari pengakuannya tersebut, benjolan pertama muncul sekitar dua tahun lalu terhitung dari November 2013 itu. Lalu diikuti dengan perubahan warna kulit payudara dan permukaan kulit seperti iritasi. Hal tersebut diiyakan oleh bibi saya, sebagai orang satu-satunya yang diberitahu Mama dan turut menyembunyikan sakitnya ini. Menurut Bibi, ia sudah membujuk Mama b

Chocolate Cupcakes di Hari Rabu

Image credit:  lifeofpix.com Sekali dalam seminggu, di hari Rabu, ia akan datang ke Sally Cupcake pada pukul empat sore. Memesan dua chocolate cupcake dan secangkir earl grey tea lalu duduk di sudut toko. Kadang-kadang sambil membaca sebuah buku tebal yang kertasnya tampak mulai menguning. Atau asyik menggores pena di atas sebuah buku catatan bersampul kain beludu merah marun dengan jahitan inisial huruf A dari benang berwarna emas. Mungkin puisi atau agenda kegiatannya yang ia tulis di sana. Beberapa kali sibuk mengetik sesuatu dalam laptopnya. Tapi tidak pernah berlangsung lama. Setelah satu atau dua menit jari-jarinya akan berhenti menari di atas tuts keyboard , lalu ia akan bergeming di kursinya hingga ia menghabiskan cupcake yang kedua.  Namun, seringnya ia melamun. Memandang entah apa ke luar jendela di sisi mejanya. Mungkin anak kecil yang lewat dengan sepeda roda tiganya. Mungkin juga para pekerja yang memperbaiki jalanan yang rusak. Bagaimana jika tidak ada apa

Mencari Secangkir Minang Solok

Image credit:  pexels.com Ia datang tepat di derai terakhir hujan jatuh sore tadi. Terlambat dua jam dari waktu yang dijanjikan, padahal hari ini adalah hari pertamanya bekerja di Kopi Dadakan sebagai barista. Pria yang bertindak sebagai bos sekaligus pemilik Kopi Dadakan geram bukan main. Wanita selalu merepotkan, padahal kedai sedang ramai-ramainya tadi dan ini adalah hari pertamanya bekerja , gerutu Kavin dalam hatinya. Sebagai balasan atas keterlambatannya, Kavin tidak menghiraukan keberadaan perempuan itu, sesedikit mungkin mengajaknya bicara, berpikir dengan begitu ia akan merasa bersalah. Tapi nyatanya, Annis—nama perempuan itu—bersikap biasa-biasa saja, seolah dirinya tidak melakukan suatu hal yang telah membuat orang lain jengkel setengah mati. Dengan ceria ia melayani pelanggan pertamanya. Bekerja dengan mesin dan alat-alat pembuat kopi dengan lihai. Cukup cekatan dan tidak tampak canggung di hari pertamanya bekerja dan belum sampai empat jam ia berada di Kopi Dada

Merdeka Berekreasi bersama Sang Kekasih!

"Ayok, kita jalan!" ajakku lusa malam kemarin kepada beberapa teman. "Sorry, Ti, nggak bisa, udah ada acara lain." Seiya sekata mereka memberikan jawaban. Tanggal 17 Agustus di kalender boleh saja sama merah dan menandakan semua orang bebas dari pergi bekerja dan sekolah, tapi belum tentu kau memiliki ketersediaan waktu yang tepat sama. Baik, aku bisa pergi jalan-jalan sendiri. Lebih baik dibandingkan hanya berdiam diri seharian di kamar kosan dan tidak melakukan apa pun selain makan, menonton drama Korea, dan tidur, juga menghindari risiko mengulangi ketiga kegiatan tersebut. Malam tanggal 16 sebelum pergi tidur, alarm kuatur seperti hari-hari kerja biasa. Bahkan aku terbangun lebih awal dibandingkan dengan jam alarm yang telah ku- set . Bangun terpagi di hari libur, gumamku sambil mengucek mata dan meregangkan badan ke kanan dan kiri. Setelah ritual ala anak kosan terselesaikan-mencuci baju dan piring, menyapu, mengepel, dan mandi-aku siap menjelaj

Dari Bakmi Kusdi sampai Holland Bakery

Ada yang bertanya kenapa aku mau repot dan capek-capek naik kereta dari Stasiun Jakarta Kota setiap Jumat malam sepulang kerja untuk pulang ke rumah di Bogor, padahal dari arah kantor atau kosanku di Jalan Pemuda-Rawamangun lebih dekat ke Stasiun Manggarai atau naik bus dari Terminal Pulo Gadung? Atau bahkan tidak perlu jauh-jauh sampai Manggarai atau Pulo Gadung, tinggal menunggu di halte bus depan Kampus UNJ pun sebenarnya sudah ada bus ex APTB yang lewat sejam sekali.  Pasti capek, kan? Belum lagi kalau sudah ditambah dengan kemacetan Jakarta di jam-jam pulang kerja, bahkan sampai pukul delapan malam pun masih saja ramai dan padat kendaraan. Juga kondisi Trans Jakarta yang penuh, mana mungkin dapat tempat duduk sedangkan jarak yang ditempuh lumayan jauh, dari Dukuh Atas sampai Kota. Masih harus ditambah dengan jam pulang kerja yang seringnya tidak tepat waktu. Pukul enam tiga puluh adalah waktu yang paling cepat, terkadang bisa sampai pukul delapan lebih.  Jawabanku

Cah Kangkung dengan Jamur Kuping dan Udang: Menu Sahur Praktis dan Nikmat

Bagaimana puasanya di hari kedelapan ini? Harus tetap semangat dan jaga kesehatan selalu, yaaa. Salah satu caranya adalah dengan menjaga asupan makanan kita saat buka dan sahur. Setuju nggak, Manteman?  Soalnya aku mengalami hal yang nggak ngenakin berhubungan dengan kesehatan perut di hari ketiga puasa. Buka puasa hampir setiap hari pake gorengan dan es-es-an, terus pas sahur nggak diperhatikan banget menu makanannya apa, yang penting makan sahur aja, deh. Hasilnya, pencernaan kacau. Tiga hari susah BAB dan perut jadi bega, kembung nggak karuan. Akibat lainnya adalah nggak enak buat ngapa-ngapain, jadi ngaruh juga kan, sama kerjaan yang jadi nggak semangat. Yang setelah aku ingat-ingat ternyata penyebabnya adalah aku kurang mengonsumsi sayur dan buah. Duh, jangan disepelein deh, kedua jenis makanan ini. Tingpenting banget, apalagi yang mengandung serat.  Habis itu, aku langsung ngatur asupan makananku selama bulan puasa ini. Diusahain banget sayur dan buah tetap masuk.