Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Kopi dan Payung Teduh

Dia adalah seorang penikmat kopi dan penggemar Payung Teduh. Dia senang berujar, “Jangan lupa main, ya!” kepada kami setelah kami menyelesaikan tugas atau mengikuti ujian mata kuliahnya. Bukan malah selalu mengingatkan kami untuk belajar. Karena itu, kami senang “bermain” dengannya, walaupun hanya duduk berjam-jam sambil ngopi . Tapi…main dan ngopi yang berkualitas. Dia senang mengobrol. Dia senang berpergian. Dia penggila buku. Berkat kesenangannya itu, dia menjadi seorang yang senang berbagi. Berbagi tentang apa yang pernah dia lakukan. Tentang pengalamannya, tempat yang pernah dia kunjungi, apa yang baru saja dia baca, dan apa yang dia temukan dalam bacaannya. Segala hal dia bagi. Ilmu, pengalaman, bahkan harapan dan impian. Dia lecutkan api semangat dalam diri kami. Berbagi dengannya, tidak ada impian yang tak berharga. Semuanya pantas diwujudkan. Semuanya memiliki kesempatan untuk diraih. Dibalik penampilannya yang sangat simpel dengan gelang-gelang style anak m

Sampai Berjumpa Lagi

Rasya dan Danis datang bersamaan hari itu. Di sebuah siang yang terik dan berdebu. Rasya datang   dengan harum minyak kayu putih dan benak bayi menguar dari balik kaos Boboboy-nya. Sedangkan Danis masih mengenakan baju seragam polisi favoritnya. Keduanya berebut masuk ke dalam kelas dan duduk di kursinya masing-masing. Dan yang terjadi selanjutnya adalah cerita mengalir silih berganti, seperti biasanya. Di setiap Senin dan Kamis siang selama berminggu-minggu yang panjang dan berwarna. "Baik kalau begitu, kita udahan dulu ya, ceritanya. Hari ini kalian mau belajar apa?" tanyaku. Keduanya sepakat ingin belajar menghitung sampai 100 dalam bahasa Inggris. Selagi mereka menyiapkan buku dan alat tulis, pandanganku terpaku pada dua kotak berlapis kertas kado Angry Bird di bawah meja kerjaku di sudut kelas. Sanggupkah aku meninggalkan?  Kami terdiam. Tak ada satu pun yang mampu menggerakkan bibir. Seakan kami kehilangan kemampuan bicara. Bahkan sang ketua kelas yang biasanya pa